What’s your legacy? (apa yang kan kau wariskan)

January 1, 2009 § 5 Comments

Macan mati meninggalkan lorengnya, gajah mati meninggalkan gading. Bila kau mati, apa yang kau tinggalkan?

Legacy adalah peninggalan, sutu karya besar yang kau tinggalkan yang mewakili peran dirimu di alam kehidupan. Bill gates, bila nanti dia meninggal, dia akan meninggalkan kepada dunia, microsoft windows sebagai operating system paling laris di dunia, dia akan meninggalkan suatu kenangan bahwa orang yang berasal dari ranah teknologi ini pernah menjadi orang terkaya di dunia. Ketika Nabi Muhammad meninggal, dia meninggalkan kepada dunia sebuah ajaran kebaikan dan perdamaian, sebuah peradaban yang tercatat hampir menguasai dunia, dengan menaklukan kerajaan besar seperti persia atau romawi. Dia juga telah mencatatkan dirinya menjadi orang nomor satu paling berpengaruh di dunia.

« Read the rest of this entry »

Mimpi aneh pagi hari (part 1)

December 24, 2008 § 6 Comments

Dari indonesia, aku menyebrang menggunakan jet ski ke singapura, langsung menepi di salah satu universitas yang berada di pinggir pantai. Masuk ke dermaga rahasia di bawah tanah. Lalu aku menyiapkan perlengkapanku. Ada semacam pistol, lalu alat komunikasi dan stelan resmi untukku.

Aku naik ke lantai atas menggunakan 2 lift. Lift pertama berisi aku, dan lift kedua berisi barang barangku. Sesampai di lorong menuju ruang kuliah aku keluar lift dari lift yang satu. Lalu menuju lift lain yang mengangkut perlengkapanku. Terlihat orang menunggu di sana karena mereka tidak bisa membuka pintu lift. denagn satu sentuhanku lift itu membuka dan aku mengambil perlengkapanku.

Aku bertanya kepada orang yang sedang menjaga di lorong.

“sir, where is the class for the first year college? “

“there’s no first year since last year, you’re allready enroled in the year before, you’re in your second year now, but this is the first time you get in a class. The class is after the next two door”

“okay, thx..”

Aku adalah agen rahasia, misiku adalah menginfiltrasi kampus ini dan mencari informasi tentang sesuatu. Orang yang menjaga tadi adalah juga salah satu orang dalam agen yang berugas memberi informasi kepadaku.

« Read the rest of this entry »

Stasiun manggarai, dan sebuah teguran Tuhan

December 13, 2008 § 8 Comments

Setiap melewati stasiun manggarai dengan menggunakan kereta parahyangan trayek bandung – gambir aku selalu penasaran, kenapa kecepatan kereta selalu melambat. kupikir agar membiarkan orang yang mau turun di manggarai untuk segera melompat saja, agar tidak perlu menunggu sampai gambir. mungkin, kupikir…

« Read the rest of this entry »

Akal Vs Hati

December 6, 2008 § 2 Comments

Menurut wiki, logika adalah metode manusia berfikir yang meliputi berfikir secara linear dan berfikir secara bertahap tentang bagaimana suatu masalah bisa diatasi. logika adalah dasar dari berbagai prinsip dalam metode ilmiah.

« Read the rest of this entry »

Mengakui kelebihan orang lain.

December 1, 2008 § 2 Comments

Mengakui kelebihan orang lain ternyata tidak semudah mengucapkannya. Karena mengakui kelebihan orang lain berarti benar benar menekan ego kita untuk menghargai suatu hal yang orang lain punya dan tidak kita punya.

« Read the rest of this entry »

Memahami Tuhan dengan Bahasa Karya

November 25, 2008 § 2 Comments

Bahasa karya adalah suatu pola yang terpatri dengan atau tanpa sengaja di dalam karya yang kita buat yang bersumber dari kepribadian kita dan keseharian kita.

« Read the rest of this entry »

Ketika gelap dan terang tak terbedakan

November 13, 2008 § 6 Comments

Pagi ini aku memilih berangkat ke kampus dengan angkot cisitu tegallega, biasanya aku naik bis kota. supaya lebih murah walaupun bedanya hanya lima ratus rupiah. kalau aku naik angkot biru ini, biasanya aku turun di gerbang belakang, agar terrain menuju labtek 6 bisa melandai.

« Read the rest of this entry »

Presidenna orang wetan?

November 3, 2008 § 3 Comments

“Presidenna orang wetan?”

demikian nenek saya bertanya di pagi hari sebelum saya beranjak ke kampus.

“iya, orang jawa,,”

“Saha namanya?”

“Susilo Bambang Yudhoyono”

“oo,, tak kira Sultan Hamengku Buwono saha kitu,,,””

“Ooh, itu mah gubernur Jogja”

“Mun Hamengku Buwono mah rang wetan.”

Aku langsung melangkah meninggalkannya. Ddengan sebelumnya mencium tangan kanannya, mempertahankan adat kataku. karena aku sudah lupa sekali apa maknanya.

Tapi aku jadi berfikir. Di umurnya yang sudah di atas 70 tahun, apa arti seorang presiden baginya? karena menurut saya dia adalah sedikit orang yang mengalami presiden dari yang pertama, Soekarno, sang alumni ITB,  sampai yang sekarang SBY. sekali dia pernah menceritakan kengerian inflasi di zaman soekarno, saat itu uang yang sudah dia kumpulkan dari hasil berdagang ikan basah tiba tiba akan jatuh nilainya. pengumuman mengatakan bahwa uang 100 akan menjadi satu rupiah, seribu akan menjadi 10 rupiah dll.

Akhirnya malam sebelum keputusan itu diberlakukan bersama keluarganya dia harus menghabiskan tabungannya yang telah ditimbun sekian lama agar nilainya tidak hilang esok hari. jadilah sebuah momen belanja besar besaran yang masih terekam di ingatannya yang sangat terbatas sampai hari ini.

Namun di pemilu tahun ini, kembali saya tanyakan arti sebuah presiden bagi segelintir orang seperti dia, yang sudah melewati masa jayanya dan saat ini hidup kembali seperti anak kecil. tidak ada kegiatan. apa arti memilih bagi orang seperti dia yang melihat televisi pun sudah tidak bisa, dan mencerna pembicaraan pun membutuhkan waktu lebih lama. Aku tidak bisa membayangkan apa yang ada di pikirannya ketika dia harus masuk ke bilik pencoblosan dan mencoblos gambar partai yang tidak pernah dia mengerti artinya.

Saya jadi ingat salah satu partai yang memiliki semboyan “Partainya Wong Cilik” sungguh sebuah semboyan yang memiliki makna ganda. di satu sisi mungkin ya, mereka mewakili wong cilik. Tapi saya juga tidak bisa melupakan selorohan kawan saya yang mengatakan, kalau tidak ada wong cilik, yang notabene memiliki tingkat kecerdasan politik yang relatif tidak terlalu tinggi, tidak akan ada yang memilih partai tersebut.

Adil

November 1, 2008 § 12 Comments

Apa itu adil? sama rata sama rasa?

semua orang memperoleh hak yang sama?

Gw sendiri masih mendefinisikan apa itu adil. karena kita gak bisa menutup mata bahwa banyak sekali ketidak adilan di dunia yang kita tempati ini. contoh singkat coba aja kau berjalan jalan di sekitar pasar baru, pagi dan petang. Begitu banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. mereka hidup untuk bisa bertahan hidup sampai hari berikutnya. hidup mereka dari pertama kali mereka bangun tidur adalah mungkin bisa disederhanakan sebagai usaha untuk mempertahankan agar tidak mati sampai fase tidur selanjutnya. Kejam? yak, namanya juga sebuah contoh yang disederhanakan.

Namun kita juga harus menyadari bahwa itu adalah sebuah kenyataan. apakah mereka memilih untuk hidup seperti itu? ya, ada faktor pemilihan, tapi apakah karena pilihan mereka semata hidup mereka menjadi seperti itu? gak juga. karena mereka mendapatkan kesempatan yang tidak sama dengan orang orang lain. Orangtua yang pekerjaannya adalah sebagai tukang becak akan mempersempit kesempatan untuk anaknya akan sebuah pilihan. pilihan hidup akan semakin sedikit berbanding lurus dengan keadaan ekonomi. semakin orangtua kita memiliki berkah yang melimpah, semakin terbuka kesempatan anaknya untuk menjadi apapun yang dia inginkan.

Lagi lagi pertanyaan muncul. apakah seseorang memilih dari orangtua mana dia akan dilahirkan? gak, kita gak pernah memilih. kita dipilihkan oleh yang Kuasa. lalu dimanakah konsep Sang Kuasa yang maha adil ? pertanyaan yang sulit dijawab, Karena yang bisa kita lakuan adalah mengimani saja bahwa Tuhan Maha Adil.

mungkin ada yang bertanya ke gw, kenapa gw menanyakan konsep keadilan Tuhan? jawabannya gampang. karena gw merasakan ada ketidakadilan di dunia ini. gw melihat banyak sekali orang yang lebih gak punya  dari gw, ataupun orang yang jauh lebih berada dari gw. Dan gw gak akan menolak kalo dibilang alasan itu adalah alasan yang merupakan sebuah pembenaran diri. Karena gw yakin kalo gw berada di “atas”, gw gak akan bertanya macam macam.

kesimpulan gw, sebenernya keadilan itu bisa kita persempit menjadi keadilan untuk diri sendiri. kalo kita merasa telah diperlakukan adil, maka kita tidak akan bertanya macam macam. namun bila kita merasa diperlakukan tidak adil maka kita akan bertanya macam macam dan mencoba mewacanakan isu ini sebagai isu yang menyangkut orang banyak.

Jadi apa Dia benar benar Adil?

gw belum bisa menjawab. bahkan mungkin gw gak perlu menjawab.

karena gw masih bisa bersyukur gw gak dilahirkan lewat orangtua yang lebih tidak beruntung dibanding orangtua gw yang sekarang.

Egois? bukan , manusiawi…

namun, ya pertanyaan itu tetap ada dan masih menjadi ganjalan sampai ia bisa terjawab.

“Bagaimana memahami keadilanNya?

I Love you because i want to,,,

October 24, 2008 § 7 Comments

Cinta itu adalah tanpa alasan…?

Cinta tanpa alasan. suatu kondisi tunak. suatu fase akhir dari cinta.

apakah kau ingat ketika aku pertama kali mencintaimu? aku mencintaimu karena kau cantik, karena kau piawai berkata, karena aku menemukan diriku terpantul ada padamu. dan kau bilang aku adalah pria yang tercipta untukmu. Aku selalu mengirimkan kepadamu surat kekagumanku pada pesona dewi yang kau pancarkan menghembuskan aura ketenangan pada diriku. dan kau selalu tersenyum, menampakkan ketulusan di deretan rapih geligi putihmu, dan tatapan itu mencairkan es di hatiku membuatku ingin merengkuhmu di hatimu dan di hatiku.

Kau adalah seorang perempuan yang pintar, pemikiranmu masih saja membuatku takjub, ide yang kau lontarkan menohok akalku, menyadarkanku dari sebuah kekeliruan besar yang telah kujalani separuh hidupku. apakah kau yang benar? aku tidak pernah tahu apa yang benar,, apakah kau? yang melemparkan ke mukaku segala hentakkan dalam kata kata yang keluar dari mulut yang berteriak senyaring peluru, atau aku yang bertahan dari seranganmu dengan diam yang tak juga meredakan suasana.

Lalu kukatakan segala yang terkumpul dan menggumpal di diriku dalam satu teriakan,,

DIAM!!!!!!! aku tidak tahu alasannya mengapa aku berteriak, bukankah aku mencintaimu? bukankah aku telah merengkuhmu di hatiku? aku tidak peduli, hatiku sesak dan mendidih menggelegak menahan muntahan kata – kata yang mungkin akan mengakhiri semuanya aku berusaha untuk diam, bara itu belum juga reda masih membakar, masih menguapkan asap.

« Read the rest of this entry »