I Love you because i want to,,,

Cinta itu adalah tanpa alasan…?

Cinta tanpa alasan. suatu kondisi tunak. suatu fase akhir dari cinta.

apakah kau ingat ketika aku pertama kali mencintaimu? aku mencintaimu karena kau cantik, karena kau piawai berkata, karena aku menemukan diriku terpantul ada padamu. dan kau bilang aku adalah pria yang tercipta untukmu. Aku selalu mengirimkan kepadamu surat kekagumanku pada pesona dewi yang kau pancarkan menghembuskan aura ketenangan pada diriku. dan kau selalu tersenyum, menampakkan ketulusan di deretan rapih geligi putihmu, dan tatapan itu mencairkan es di hatiku membuatku ingin merengkuhmu di hatimu dan di hatiku.

Kau adalah seorang perempuan yang pintar, pemikiranmu masih saja membuatku takjub, ide yang kau lontarkan menohok akalku, menyadarkanku dari sebuah kekeliruan besar yang telah kujalani separuh hidupku. apakah kau yang benar? aku tidak pernah tahu apa yang benar,, apakah kau? yang melemparkan ke mukaku segala hentakkan dalam kata kata yang keluar dari mulut yang berteriak senyaring peluru, atau aku yang bertahan dari seranganmu dengan diam yang tak juga meredakan suasana.

Lalu kukatakan segala yang terkumpul dan menggumpal di diriku dalam satu teriakan,,

DIAM!!!!!!! aku tidak tahu alasannya mengapa aku berteriak, bukankah aku mencintaimu? bukankah aku telah merengkuhmu di hatiku? aku tidak peduli, hatiku sesak dan mendidih menggelegak menahan muntahan kata – kata yang mungkin akan mengakhiri semuanya aku berusaha untuk diam, bara itu belum juga reda masih membakar, masih menguapkan asap.

Dan kau terisak, hey ini tidak adil! aku hanya mengatakan satu kata kepadamu dan kau langsung jatuh tersungkur, selemah apa mentalmu huh? aku belum mengatakan apapun. dan kau terus terisak, berderai tetesan hangat itu membasahi pipi di wajahmu dan hal itu juga yang mengguyur arang di hatiku, menguapkan asap putih yang menyeka semua amarahku.

Entah dari mana sesal itu muncul, seperti sesuatu dari ulu hati yang timbul, lalu mendesak desak, memaksa untuk dikatakan, namun kata itu terkunci tak terucap melewati bibirku. mungkin dia mencari jalan lewat tatapanku. karena ku tahu kau merasakannya. karena tiba tiba kau mendelik, menatapku dengan mata berlinang. menunggu sesuatu…

lamat lamat kusapu dirimu dengan pandanganku, tawa kecil menarik narik ujung bibirku ke arah samping. entah apa yang lucu, mungkin karena tiba tiba tadi aku meneriakinya tanpa alasan, tapi aku lupa sebabnya mengapa aku berbuat itu? hey,, kemana kemarahanku yang tadi, lenyap seperti asap? dan lewat pasangan mata kita yang bertemu aku merasa kau adalah yang terindah. bukan karena kau cantik, bukan karena kau pintar, bukan karena kau piawai mengalun kata,,,

Namun karena aku mencintaimu,,

ya aku mencintaimu… sesederhana itu, kalimat yang tak perlu berfikir untukku bisa mengatakannya.

Mungkin kau mengerti hal yang sama, karena tiba tiba senyum itu terbit lagi, menerangiku lagi, kehangatan yang menyapu bersih semuanya. seperti mentari yang muncul setelah hujan besar. Ah, mungkin kau juga berfikir begitu….